Rabu, 12 Mei 2010

Metode Penelitian

PEMBAHASAN
A. Analisis Data dalam Penulisan Teori
Analisis Data Kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Pendapat lain tentang analisis data kualitatif (Seiddel, 1988) prosesnya berjalan sebagai berikut:
 Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal ini diberikan kode agar data yang ada dapat ditelusuri.
 Mengumpulkan, memilah-milih, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
 Berpikir, dengan jalan membuat agar kata gori itu dapat memiliki makna, mencari dan membuat makna dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Sedangkan menurut janice mcdruri (collaborative group analisis of data, 1999) menyatakan bahwasanya tahapan analisis kualitatif sebagai berikut:
• Mambaca dan mempelajari data menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,
• Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
• Menuliskan model yang ditemukan
• Koding yang telah dilakukan.
Dari pendapat diatas dapat kita tarik benang mirah bahwa ada yang menggunakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang komponen yang perlu ada dalam suatu analisis data.
a. Pemrosesan satuan
Dalam pemrosesan satuan ini terdiri dari dua hal yaitu: tipologi satuan (satuan suatu latar sosoal) dan penyusunan satuan (bagian terkecil yang memiliki makna yang bulat dan dapat berdidri sendiri terlepas dari bagian yang lain).
b. Kategorisasi
Dalam hal ini hanya terdiri atas satu fungsi dan dan prinsip katagorisasi dan dua langkah katagorisasi yan di uraikan sebagai berikut:
1. Fungsi dan prinsip katagorisasi
Katagorisasi memiliki arti penyusunan katagori. Katagori tidak lain adalah tumpukan yang disusun atas dasar pikiran instuisi pendapat, atau krateria tertentu.
2. Langkah-langkah katagorisasi
Cara yang digunakan dalam kategorisasi didasarkan atas metode analisis komperatif yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
o Pilihlah kartu pertama diantara dari yang telah disusun pada penyususnan satuan, bacalah kartu tersebut dan catatlah isinya.
o Pilih kartu kedua, baca dan catatlah isinya.
o Lanjutkanlah dengan kartu-kartu berikutnya.
o Setelah beberapa kartu diproses, analisis akan merasakan bahwa terdapat satu kartu yang tidak cocok untuk ditempatkan pada kartu-kartu yang telah ditempatkan pada katagori sebelumnya ataupun tidak cocok untuk menyusun katagori baru.
o Ambil kartu-kartu yang telah terkumpul dalam katagori dengan ukuran yang kritis.
o Lanjutkan dengan mengikuti langkah-langkah yang ketiga, keempat dan kelima jika ada katagori yang mendekati kritis sampai seluruh kartu telah sampai diselesaikan.
o Apabila tumpukan kartu satuan kartu telah selesai diproses, keseluruhan katagori harus di talaah kembali.
o Katagori yang masih memerlukan data lain dapat dilakukan strategi sebagai berikut: perluasan, pengaitan dan pengepungan.
o Akhirnya peneliti akan memerlukan jalan lain aturan bagi aturan yang telah ditetapkan yang membimbignnya untuk “menghentikan pengumppulan dan pemrosesan” keputusan.
o Terakhir, analisis harus menelaah sekali lagi seluruh katagori agar jangan sampai ada yang terlupakan.
c. Penafsiran data
Penafsiran data dijabarkan kedalam 1) tujuan, 2) prosedur, 3) peranan hubungan kunci, 4) keterangan interogasi data, 5) langkah-langkah penafsiran data dengan metode analisis komperatif.
B. Modus Analisa Data
Tiga pendekatan modus analisa data, antara lain:
1. Hermeneutik
Pada dasaranya hermeneutik adalah landasan filosofi dan merupakan juga modus analisa data yang berkaitan dengan pengertian data tekstual.
Hermeneutik berkaitan dengan pemaknaan suatu analog-teks (contoh analog-test adalah organisasi, dalam hal ini peneliti datang kemudian memahaminya melalui cara lisan dan data tekstual). Pertanyaan dasar adalah: apa arti teks itu? Hal itu berarti interpretasi, dalam hal yang relevan dengan hermeneutik adalah upaya untuk membuat jelas, membuat sesuatu memiliki makna sesuatu object studi dalam bentuk teks atau analog-teks yang biasanya kabur dan terkadang bertentangan satu dengan yang lainnya. Interpretasi bermaksud agar yang tidak jelas menjadi jelas dalam suatu pemahaman yang berarti.
2. Semiotik
Semiotik berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan penting adalah kata-kata atau tanda dapat di’tugas’kan terutama kepada kategori konseptual. Kategori ini merepresentasikan aspek-aspek penting dari suatu teori yang akan diuji. Pentingnya ide itu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam test.
Bentuk-bentuk semiotik, antara lain:
a. Analisis Konten
Analisis konten adalah teknik penelitian yang digunakan untuk referensi yang replikabel dan valid dari data pada konteksnya. Peneliti mencari bentuk dan struktur serta pola yang beraturan dalam teks dan membuat kesimpulan atas dasar keteraturan yang ditemukan peneliti
b. Analisis Pembicaraan
Dalam analisis pembicaraan, maka diasumsikan bahwa makna itu dipertajam dalam konteks pertukaran. Peneliti itu sendiri yang tenggelam dalam situasi untuk mengungkapkan latar belakang penerapannya
c. Analisis Wacana
Analisis wacana dibangun dari analisis konten dan analisis percakapan, tetapi fokusnya pada permainan bahasa.
3. Narasi dan Metafora
Narasi merupakan dongeng, cerita, tayangan fakta yang diceritakan pada orang pertama. Ada bebagai macam cara narasi, ada narasi lisan sampai pada narasi sejarah. Sedangkan metafora merupakan aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada suatu objek atau tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya.
Narasi dan metafora sejak lama telah menjadi kunci dalam diskusi bahasa dan analisanya. Pada akhir-akhir ini telah banyak pemahaman mengenai peranan yang mereka mainkan dalam berbagai jenis pemikiran dan praktek sosial.

C. Tahap Analisis Data Secara Umum
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disatankan oleh data.
Pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga fisik dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu dan masih perlu mendalami kepustakaan guna mengonfirmasi teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali ditemukan.
1. Menemukan Tema dan Merumuskan Hipotesis Kerja
Sejak menganalisis data dilapangan, peneliti sudah mulai menemukan tema dan hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkan data dari sumber-sumber lainnya
Bogdan dan Taylor menganjurkan beberapa petunjuk untuk diikuti, antara lain:
a. Membaca dengan teliti catatan dilapangan (baik yang berasal dari pengamatan berperanserta, wawancara, tanggapan peneliti sendiri, gambar atau foto, serta dokumen)
b. Memberi kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu
c. Menyusun menurut tipologi
d. Membaca kepustakaan yang berkitan dengan masalah dan latar penelitian.
2. Menganalisis Berdasarkan Hipotesis Kerja
Setelah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti mengalihkan pekerjaan analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis kerja tersebut didukung atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar. Dalam hal demikian peneliti barangkali akan mengubah, menggabungkan, atau membuang beberapa hipotesis kerja.
Apabila peneliti telah menemukan seperangkat hipotesis kerja dasar, maka pekerjaan selanjutnya adalah menyusun kode tersendiri atas dasar hipotesis kerja dasar tersebut. Data yang telah tersusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja dasar tersebut. Jumlah data yang menunjang suatu hipotesis kerja dasar bergantung pada kualitas dan kuantitas data dan bergantung pula pada perhatiandan tujuan penelitian. Data yang dikode dapat menunjang dua atau lebih hipotesis kerja.
Pekerjaan mencari dan menemukan data yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis kerja pada dasarnya memerlukan seperangkat kriteria tertentu yang didasarkan atas pengalaman, pengetahuan, atau teori tertentu sehingga akan sangat membantu pekerjaan analisa data. Criteria dapat ditetapkan secara kasar sementara data sudah mulai masuk dan ditetapkan pada saat mengadakan pemberian kode pada data.
Usaha untuk meningkatkan kemampuan menganalisis data meningkatkan pengertian tentang data , seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor, adalah sebagai berikut:
a. Apakah data menunjang hipotesis kerja?
b. Apakah data yang benar yang dikumpulkan atau tidak?
c. Apakah ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian?
d. Adakah orang lain yang hadir?
e. Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung?
f. Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa?
g. Apakah subjek mengatakan yang benar?

D. Tiga Model Analisis Data
Seperti yang kita ketahui ada tiga model dalam analisis data, yaitu: mitode perbandingan tetap, metode analisis data menurut Spradley yang tertera dalam buku partesipan observation dan metode analisis data menurut Meles dan Huberman seperti yang mereka kemukakan dalam buku Qualitative Data Analisis. Sedangkan yang paling digemari adalah metode yang pertama.



Beberapa kaum intelektual memainkan peran dalam analisis kualitatif. Morse dan Field (1995) mengenali empat proses-proses, antara lain:
1. Memahami
Awal proses analitik, peneliti-peneliti kualitatif berusaha untuk bisa mempertimbangkan data dan belajar mencari ” apa yang terjadi.” Bila pemahaman dicapai, peneliti bisa menyiapkan cara deskripsi peristiwa, dan data baru tidak ditambahkan dalam uraian. Dengan kata lain, pemahaman diselesaikan bila kejenuhan telah dicapai.
2. Sintesis
Sintesis meliputi penyaringan data dan menyatukannya. `Pada langkah ini, peneliti mendapatkan pengertian dari apa yang “khas” mengenai suatu peristiwa dan apa variasi dan cakupannya. Pada akhir proses sintesis, peneliti dapat mulai membuat pernyataan umum tentang peristiwa mengenai peserta studi.
3. Teoritis
Meliputi sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan penjelasan alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai menentukan apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk dikembangkan sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh
4. Recontextualisasi
Proses dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan terakhir pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai konteks.

E. Analisis Data Kualitatif Dengan Komputer
Sebenarnya banyak sekali model yang dapat digunakan dalam analisis data dengan komputer akan tetapi ada yang paling mashur diantara yang lain yang dinamakan dengan NUD*IST. Adalah sistem software yang fungsional yang berfungsi banyak untuk pengembangan, menunjang dan menejemen proyek analisis data kualitatif.
NUD*IST seringkali digunakan untuk berbagai pekerjaan dari kontruksi dengan pengetesan teori yang rumit sampai pada meteri teks yang kecil sampai pada luas iktisar kelompok fokus atau jawaban terhadap jawaban terbuka pada survei. Sedangkan pada rupa dari proyek NUD*IST memiliki dua bagian yaitu sistem Dokumen (menangani setiap jenis Non numerical Unstructures Data) dan sistem Indeks (menyimpan data dan mengindeks atau mengkodenya).
 Non nomerical Unstruktures Data
 Indeksing
 Mencari dan menteorisasi
 Dua database dalam NUD* IST
 Penampakan Pekerjaan dalam NUD*ITS
Interpretasi Data Penelitian
Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti. Hal ini dilakukan dengan acuan teori, dibandingkan dengan pengalaman, praktik, atau penilaian dan pendapat guru. Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria, norma, dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswa yang dikenai tindakan.
Proses analisis data dimuali dengan beberapa proses, antara lain: (1.) menelaah (membaca) seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. (2.) mereduksi data yang dilakukan dengan cara melakukan abstraksi. (3) menyusun dalam satuan-satuan (melakukan koding). (4.) mengadakan pemeriksaan keabsahan data.






KESIMPULAN
Analisis Data Kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Dalam analisa data ada Tiga pendekatan modus analisis data adalah: Hermeneutik, semiotik, narasi dan mitafora
1. Hermeneutik
Landasan filosofis lagi merupakan mudus analisis data yang pada dasarnya kita sebut dengan hermeneutik, menyediakan landasan filosofis untuk enterpretatifisme. Sebagai modus analisis, hal ini berkaitan dengan pengertian data tekstual. Jadi analisis hermeneutik dijadikan dan digunakan dalam studi sistem informasi, objek dari usaha enterpretatif adalah upaya membuat bermakna organisasi sebagai analog-teks. Dalam organisasi berbagai ‘stakoholders’ pada organisasi itu bisa tidak lengkap, bingung gelap pemahamannya, atau malah satu dengan yang lainnya malah saling bertentangan. Tujuan analisis hemeneotik dalam hal ini adalah membuat adanya rasa pemahaman keseluruhan, dan hubungan dengan orang-orang didalamnya, organisasi dan teknologi informasinya.
2. Semiotik
Sama halnya dengan hermeneutik, semiotik dapat diberlakukan dengan dijadikan sebagai filosofis maupun sebagai modus analisis. Semiotik terutama berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan penting adalah kata-kata atau tanda dapat di’tugas’kan terutama pada teori konseptual, dan katagori tersebut merepresentasikan aspek-aspek penting dari suatu teori yang akan diuji. Pentingnya ide itu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam teks.
Sedangkan bentuk bentu dari semeotik bisa berupa antara lain: analisis konten, analisis pembicaraan dan analisis wacana.
a. Analisis konten yakni tekhnik penelitian yang diguakan untuk referensi yang replikabel dan valid dari data pada konteksnya,dfalam hal ini peneliti mencari bentuk danstruktur serta pola yang beraturan dalam teks dan membuat kesimpulan atas dasar keteraturan yang ditemukan.
b. Analisis pemnbicaraan yakni, dalam bentuk ini diasumsiskan bahwa makna itu dipertajam dalam konteks dalam pertukaran.
c. Analisa wacana yakni, dibangun dari analisis konten dan analisis percakapan .tetapi fokusnya oadfa permainan bahasa.
3. Narasi dan mitafora
Narasi acap kali kita artikan sebagai donging, tayangan fakta, yang senantiasa diceritakan pada orang pertama. Seperti yang kita tahu ada berbagai macam cara narasi, mulai dari narasi lisan sampai narasi sejarah. Mitafora adalah: aplikasi nama atau diskripsi frasa atau istilah pada suatu objek atau tindakan yang tidak di aplikasikan secara sebenarnya.

Fr33 Z0n3


ShoutMix chat widget